Senin, 15 Desember 2008

resensi

Cloud Callout: Nama  : Eka Endah Fauziah Kelas  : XI-IA-1 No       : 10

Text Box:

Judul : D’Angel Rose

Pengarang : Luna Torashyngu

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Utama

Tahun Terbit : 2008-12-15

Tempat Terbit : Jakarta

Tebal Buku : 296 halaman

Luna Torashyngu adalah seorang novelis yang mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Ia menelurkan novel yang berkisah tentang persahabatan, cinta, bahkan mengenai perkembangan manusia seperti yang akan saya ceritakan. Semua karyanya selalu laris dipasaran, terutama bagi kaum muda. Tidak seperti kebanyakan novelis yang selalu mencantumkan biografi disetiap novel mereka, Luna justru menyembunyikan identitas aslinya, karena ia menginginkan setiap orang mau membeli karyanya dari sudut kwalitas buku, bukan dari sudut siapa yang menciptakan buku tersebut.

Seperti kebanyakan novelnya, D’Angel Rose memberikan teka-teki bagaimana akhir dari cerita ini. Dalam novel ini, Luna memberikan cerita yang tak pernah kita duga sebelumnya.

Dalam novel ini, kita akan dibawa pada dunia imajinasi yang tak pernah kita tahu, atau mungkin membayangkan saja kita tidak pernah. Dimana, dijaman yang serba modern seperti ini, manusia dapat menciptakan manusia, yang memiliki kekuatan yang tidak lumrah layaknya manusia biasa. Manusia yang boleh dikatakan dalam kategori ”SEMPURNA”.

Cerita ini diawali dari seorang profesor yang melakukan percobaan dengan mengubah struktur gen manusia untuk mendapatkan manusia baru yang memiliki kemampuan lebih dalam segala hal. Hingga profesor tersebut menanamkan gen buatannya pada seorang wanita, dan seperti yang diharapkan, anak perempuan yang dilahirkan oleh wanita itu mempunyai kemampuan yang luar biasa. Namun, hal itu justru menjadi mala petaka bagi Fika, nama gadis itu. Ia terus saja dikejar oleh Badan Intelijen ataupun pihak-pihak yang menginginkannya untuk kepentingan kejahatan. Tak tahan dengan itu semua, Fika akhirnya memutuskan untuk bersembunyi ke Malaysia.

Namun, persembunyiannya diketahui oleh badan intelijen Indonesia, dan mereka meminta Fika untuk membantu mereka menemukan anak seorang koruptor, yang mempunyai sandi akan keberadaan harta hasil korupsi ayahnya, dengan jaminan bahwa ia akan dilindungi dari pihak-pihak yang yang menginginkannya. Akhirnya Fika menerima tawaran tersebut, dan ia melaksanakan tugasnya dengan menyamar sebagai pelajar di salah satu sekolah swasta tempat anak koruptor itu bersekolah.

Ia disenangi banyak orang, tidak hanya dari kecantikannya, tetapi juga karena sikapnya yang ramah dan kepandaiannya. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena ada orang yang mengetahui penyamarannya dan membongkar penyamaran Fika pada teman baiknya yaitu Vina. Vina sangat marah dan benci pada Fika, namun Fika tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada Vina.

Ronald, lelaki yang tengah tertawa puas atas kesedihan Fika, Ronald merupakan manusia genoid sama seperti Fika. Otak Ronald telah dipengaruhi oleh Restaji, yaitu seseorang yang menginginkan Fika untuk kepentingan kejahatan. Akhirnya Fika dan Ronald bertarung untuk mendapatkan anak korupto tersebut. Awalnya Fika sempat kalah, namun kemenangan Ronald tidak berlangsung lama. Fika segera mendapatkan cara untuk mengembalikan kekuatan aslinya, dan Ronald pun dapat dikalahkan.

Dalam novel ini Luna menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh remaja. Meskipun didalam novel ini juga terdapat hal-hal yang tidak nyata seperti adanya badan intelijen di Indonesia. Namun, saya rasa novel ini dapat menjadi salah satu koleksi almari anda di rumah, karena selain sebagai hiburan, novel ini juga dapat memberikan kita pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar