Senin, 15 Desember 2008

puisi 2

DALAM GELAP

Dalam terpejam, masih terasa waktu yang mengalir diluar diriku,

Masih terbaca ketakutan udara bersamaku,

Tentang ibarat serta kehancuran itu tanpa janji-janji,

Tuhan.....................,

Segalanya aku pahatkan ke dalam,

Ketika itu angin di luar pagar.................,

Seseorang melintas sambil berdoa,

Masuk ke halaman untuk untuk siapakah...?

Akhirnya peluru ini menjawab

Musuh yang nyata dalam hidupmu adalah dirimu sendiri

Hawa nafsumu...............Musuh terbesarmu,

Tuhanmu adalah penolongmu

Pemberi segala yang kau pinta termasuk hawa nafsu yang kau punya

Tapi apa yang kau lakukan dengan hawa nafsu yang Tuhan-Mu telah berikan

Ia memberimu itu bukan untuk kesenanganmu semata

Tapi untuk semua yang ada di sekitarmu

Alammu..........Hidupmu.............Hewanmu................

Tapi pernahkah kau perhatikan mereka...

Jangan pernah salahkan mereka bila suatu saat mereka akan murka padamu

Karena muak akan semua perbuatanmu

Mereka akan meminta hak mereka

Lalu akan kemana kau mencari sesuatu itu...?

Akankah ke Mesir yang penuh padang pasir...

Ataukah Amerika negara yang selalu di puja dan dipertuan Agungkan

Melebihi Tuhan

Apa daya tempat itu untuk menolongmu...?

Ingatlah bahwa sesuatu yang tidak engkau bayangkan bisa terjadi kapanpun

Mungkin juga bisa setelah ini...,

Setelah engkau membaca ini...., dan engkau menyesali dan bertaubat

Tapi belum tentu kau akan menangis setelah membaca ini

Mungkin kau akan berkata bahwa ini hanyalah puisi yang dikumpulkan untuk memenuhi tugas dan semuanya sama sekali tak benar dan hanya OMONG KOSONG belaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar