DALAM GELAP
Dalam terpejam, masih terasa waktu yang mengalir diluar diriku,
Masih terbaca ketakutan udara bersamaku,
Tentang ibarat serta kehancuran itu tanpa janji-janji,
Tuhan.....................,
Segalanya aku pahatkan ke dalam,
Ketika itu angin di luar pagar.................,
Seseorang melintas sambil berdoa,
Masuk ke halaman untuk untuk siapakah...?
Akhirnya peluru ini menjawab
Musuh yang nyata dalam hidupmu adalah dirimu sendiri
Hawa nafsumu...............Musuh terbesarmu,
Tuhanmu adalah penolongmu
Pemberi segala yang kau pinta termasuk hawa nafsu yang kau punya
Tapi apa yang kau lakukan dengan hawa nafsu yang Tuhan-Mu telah berikan
Ia memberimu itu bukan untuk kesenanganmu semata
Tapi untuk semua yang ada di sekitarmu
Alammu..........Hidupmu.............Hewanmu................
Tapi pernahkah kau perhatikan mereka...
Jangan pernah salahkan mereka bila suatu saat mereka akan murka padamu
Karena muak akan semua perbuatanmu
Mereka akan meminta hak mereka
Lalu akan kemana kau mencari sesuatu itu...?
Akankah ke Mesir yang penuh padang pasir...
Ataukah Amerika negara yang selalu di puja dan dipertuan Agungkan
Melebihi Tuhan
Apa daya tempat itu untuk menolongmu...?
Ingatlah bahwa sesuatu yang tidak engkau bayangkan bisa terjadi kapanpun
Mungkin juga bisa setelah ini...,
Setelah engkau membaca ini...., dan engkau menyesali dan bertaubat
Tapi belum tentu kau akan menangis setelah membaca ini
Mungkin kau akan berkata bahwa ini hanyalah puisi yang dikumpulkan untuk memenuhi tugas dan semuanya sama sekali tak benar dan hanya OMONG KOSONG belaka